Pendidikan zaman sekarang di Dunia Pendidikan ini diwarnai dengan pengaruh globalisasi. Pendidikan kehilangan maknanya sebagai sarana pembelajaran. Kemudian muncul sebuah ide Home Schooling, yaitu pendidikan yang tidak mengandalkan institusi formal, tapi tetap bisa dilakukan di rumah sesuai kurikulum. Home Schooling adalah pola pendidikan yang dilatarbelakangi adanya ketidakpercayaan terhadap fenomena negatif yang umum terdapat pada institusi formal: adanya bullying, serta metode yang didaktis dan seragam. Namun bukan berarti institusi pendidikan formal tidak menyesuaikan diri. Kini, timbul kesadaran bahwa prestasi bukanlah angka-angka yang didapat di ujian, atau merah-birunya rapor. Melainkan adanya kesadaran akan pentingnya sebuah kurikulum berdasarkan kompetensi.
Kompetensi yang harus juga dimiliki oleh peserta didik adalah penguasaan teknologi. Saat inipemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan seperti dalam kegiatan belajar mengajar sampai administrasi pendidikan, menjadi sebuah momok dalam dunia pendidikan di Indonesia, bagaimana tidak?. Indonesia beramai-ramai saat ini mengadaptasi pendidikan dari luar negeri yang sistem pendidikannya dinggap bagus seperti Singapura, Jepang, Amerika sampai dengan Australia sebagai upaya proses modernisasi. Mulai kurikulumnya, kegiatan belajar mengajarnya, Manajerialnya sampai dengan metode pengevaluasian peserta didik, namun pengadaptasian itu tidak diimbangi dengan pemanfaatan teknologi berbasis budaya lokal sehingga ketimpangan dan ketidakberdayaan Indonesia dalam menyeimbangkan proses adapatasinya menjadikan tujuan pendidikan menjadi bias dan terkendala mulai dari jarak, ruang dan waktu dalam pemanfaatan teknologi ini. Selain itu masalah peningkatan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan dianggap lepas dari pengawasan dan kontrol pemerintah, kompetensi pendidik tidak merata keseluruh pelosok negeri ini, penggelontoran dana bermilyar-milyar habis tanpa ada output yang diharapkan.
Atas dasar pemikiran diatas maka proses “westernisasi” ke arah modernisasi terhadap seluruh lapisan dunia pendidikan nasional menjadikan sebuah tuntutan pendidikan sekarang dan masa depan negara ini, mau tidak mau pemerintah harus cepat meresponnya. Ketidakmerataan informasi dan akses pendidikan di seluruh Indonesia juga akan menggangu proses modernisasi pendidikan di masa yang akan datang.Banyk sekali para pendidik dengan alasan kemanusiaan membantu para anak didik mereka di ujjian nasional. Padahal mereka tau dan mengerti betul tentang hal tersebbut tidak bisa dilakukan. mereka menganggap anak didik mereka tdk diperlakukan secara adil karena mereka mengenyam di bangku sekolah dengan fasilitas yang sangat minim dan kurangnya informasi